TEKNIK
PEMELIHARAAN BIOTA LAUT PADA SEAWORLD
Biota laut yang dipamerkan dalam
tangki aquarium berasal dari habitat yang asli. Agar biota laut tersebut dapat
beradaptasi dengan lingkungan yang baru maka harus diadakan karantina terlebih
dahulu. Dengan adanya tangki / aquarium, kelestarian objek pamer dapat terjaga.
Untuk mencapai hal tersebut harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Air
laut
Kualitas air laut menjadi
parameter penentu kehidupan objek yang akan dipamerkan.Kualitas air mengacu
pada kandungan polutan atau cemaran yang terkandung dalam air. Air yang jernih
bukan berarti air yang baik bagi ikan, karena jernih bukan satu-satunya syarat
air berkualitas bagi ikan atau biota laut yang ada dalam aquarium. Adapun
persyaratan kualitas air bagi ikan adalah : rendah kadar ammonia dan nitrit,
bersih secara kimiawi, memiliki pH kesadahan dan temperature yang sesuai,
rendah kadar cemaran organik, dan stabil. Jadi, air laut yang digunakan
haruslah melalui tahap pemprosesan/filtrasi dengan karbon dan proses
pembersihan dengan chlorine untuk menghindarkan air dari racun penyakit. Dalam
system aquarium, ikan hidup dalam kotorannya sendiri, oleh karena itu filter
menjadi wajib agar ikan yang hidup dipelihara dapat hidup dengan sehat. Selain
itu, kondisi air dalam tangki/aquarium harus disesuaikan dengan lingkungan
aslinya yang meliputi :
1) Salinitas
Salinitas merupakan
pengukuran langsung pada kuantitas garam terlarut dalam air. Rata-rata
salinitas air laut adalah 35 per mill atau
35 bagian garam dari 1.000 bagian air laut. Sementara, gravitasi khusus
berkisar antara 10.240 pada suhu 24°C. Bila setelah diukur di aquarium dan
salinitas air laut tinggi, maka dapat ditambahkan air tawar hingga dapat
dicapai salinitas 35 per mill. Adapun kisaran yang baik antara 30-35 per mill.
Alat yang digunakan untuk mengukur adalah salinometer.
2) Temperatur
Secara umum temperatur
diukur dalam derajat Fahrenheit (F) dan Celcius (C). Temperatur disini berarti
panas relatif air aquarium. Di Indonesia, yang sering terjadi adalah kenaikan
suhu pada air laut. Pada aquarium dengan penyinaran yang tinggi bisa mencapai
suhu diatas 30°C. Cara penanganan terjadinya kenaikan suhu adalah dengan
pemakaian chiller atau pendingin yang dipasang bersama termostat, sehingga pada
suhu tertentu chiller akan bekerja dengan sendirinya. Chiller digunakan dalam
penanganan kenaikan suhu secara permanen.
3) Cahaya
Cahaya diperlukan untuk dua
hal dalam suatu akuarium, yaitu; untuk penerangan agar ikan dan panorama
akuarium dapat dilihat dengan jelas, dan sebagai sumber energi bagi penghuni
akuarium terutama tanaman air untuk berlangsungnya poses fotosintesis alga baik
mikro baupun makroalga.
Keadaan di alam atau
lingkungan laut, secara gradasi sinar berkurang dengan semakin dalam massa air. Hal inilah
yang akan ditransfer ke dalam aquarium air laut. Pada daerah tropis, sinar
mempunyai intensitas 5.500 Kelvin, dan ini biasanya diwakili oleh sinar putih.
Derajat Kalvin yang rendah diwakili oleh sinar merah, sedangkan sinar biru
mempunyai derajat Kalvin yang tinggi.
Pada dasarnya sebuah
akuarium memerlukan lampu day light,yaitu jenis lampu yang dibuat untuk meniru
sinar matahari pada tengah hari. Jenis lampu demikian akan mampu memantulkan
warna asli sebuat benda seperti apabila mereka dilihat langsung dibawah sinar
matahari pada tengah hari. Kebutuhan cahaya untuk sebuah akuarium ikan saja dan
sebuah akuarium tanaman akan berbeda. Sebagai contoh akuarium ikan saja dapat
diberi sinar selama 8 – 10 jam, sedangkan sebuah akuarium tanaman perlu
disinari 12 – 14 jam. Lama penyinaran yang lebih panjang secara umum tidak akan
membahayakan ikan, tapi lama penyinaran yang lebih pendek akan dapat menghambat
pertumbuhan tanaman.
Pemilihan lampu dengan intensitas lebih tinggi, tapi
dinyalakan dengan waktu lebih pendek, tidak akan lebih baik dibandingkan dengan lampu dengan jumlah cahaya
yang tepat yang dinyalakan dengan waktu yang sesuai. Pemberian cahaya dengan
waktu lebih panjang atau dengan menggunakan lampu berintensitas tinggi
cenderung akan memicu pertumbuhan alga dalam sebuah akuarium. Oleh karena itu,
sering sekali, masalah alga dalam sebuah akuarium, apabila disebabkan kerena
waktu pencahyaan lebih lama, dapat di atasi dengan memperpendek pencahayaan
pada selang waktu tertentu. .Lama penyinaran sendiri dapat diatur dengan
menggunanakan pengatur waktu (timer) elektronik.
4) Kandungan oksigen
O2 diambil oleh
air laut aquarium melalui permukaan air. Beberapa oksigen masuk melalui gerakan
air atau arus air yang kuat. Masuknya oksigen kedalam air tergantung pada
tekanan udara, suhu, dan salinitas. Penempatan arus pada permukaan air akan
memudahkan O2 masuk, disamping dapat dilakukan pula penambahan udara
dengan menggunakan aerator. Pertukaran O2 di protein skimmer sudah
baik dan sangat efektif. O2 dalam jumlah yang berlebihan,
berpengaruh pada pertumbuhan alga.
5) Kandungan unsur kimia
Hasil reduksi kimia dari
air laut seperti misalnya Nitrat dan Phospat, secara ekstrim juga berpengaruh
terhadap komunitas aquarium. Nitrat dan Phospat yang terkandung dalam air bisa
diakibatkan dan air tawar yang digunakan pada saat penambahan ataupun
penggantian air yang menguap.
6) Arus
Arus juga berpengaruh
terhadap komunitas biota dalam akuarium air laut. Untuk biota yang biasa hidup
pada arus yang kuat, maka dalam perencanaan akuariumnya dibuatkan arus buatan
yang memenuhi kehidupan biota tersebut.
7) Benda buangan
Air untuk keperluan Seaworld ini
harus diambil dari laut, untuk menghindari air dari keracunan dan penyakit maka
perlu dilakukan pemprosesan yaitu dengan Penyaringan dengan Carbon dan Pembersihan dengan Chlorin
2 komentar:
Thank's Infonya Bray .. !!!
www.bisnistiket.co.id
nice info makasih yah kak
rcti streaming
Posting Komentar
;