KUALITAS DAN KONDISI AIR YANG BAIK UNTUK SEAWORLD
Kualitas
air
seaworld
Pada perencanaan Seaworld,
aquarium menjadi faktor utama yang harus diperhatikan. Sebagai perencana, kita
harus memahami tentang batas kualitas air yang dapat digunakan dalam aquarium,
cara pewadahannya, serta wadah display aquarium.
Kondasi kimiawi dalam air akan sangat mempengaruhi keadaan kesehatan hewan-hewan air. Dan hewan invertebrata (hewan tak bertulang punggung) biasanya lebih sensitif dibandingkan dengan hewan yang bertulang belakang (vertebrata). Hanya ada satu cara yang dapat melindungi kesehatan hewan invertebrata ini yaitu dengan membuat semua elemen dan bagian dari sistem pengaliran air harus terbuat dari bahan material yang tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya.
Sumber air yang digunakan untuk
aquarium harus sangat diperhatikan secara teliti agar didapat komposisi kimiawi
yang baik dan cocok untuk biota air. Standar kemurnian air yang biasa dipakai
manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari seperti mencuci baju dan
mandi tidak cocok digunakan untuk biota air karena air yang terlalu bersih
tidak terdapat plankton-plankton yang dapat berguna sebagai makanan biota air.
Kualitas air lainnya yang harus
diperhatikan selain komposisi kimiawinya ialah kejernihan air dalam display
aquarium untuk memudahkan penglihatan pengunjung ke dalam aquarium. Untuk
mendapatkan kejernihan yang cukup dapat digunakan campuran koloid tanah liat.
Yang harus diingat bahwa, organisme yang tinggal di dalam air yang keruh akan
tetap hidup dengan baik, sedangkan adanya partikel-partikel bakteri yang
telihat oleh pengunjung akan dapat mengganggu kebebasannya dalam melihat ke dalam
aquarium dan dapat menimbulkan ketidaksenangan pengunjung.
Air yang akan digunakan sebelum
masuk dalam aquarium harus disaring / dimurnikan sesuai kemurnian yang dapat
digunakan sebagai tempat tinggal biota-biota air yang berada dalam aquarium.
Air yang berasal dari laut harus disaring sebelum dapat dipakai untuk menyaring
jumlah plankton-plankton dalam yang ada dalam air tersebut, karena terlalu
banyak plankton juga akan menimbulkan racun yang dapat membunuh biota-biota
tersebut.
Pada pemeliharaan aquarium, kita
harus memperhatikan kotoran yang ditimbulkan dari sisa-sisa makanan dan hasil
metabolisme dari hewan-hewan air dalam aquarium. Kotoran-kotoran tersebut dapat
menimbulkan amonia yang berbahaya bagi biota air khususnya hewan-hewan
invertebrata. Salah satu cara untuk mengatasinya yaitu dengan mengoksidasi
amonia menjadi nitrat yang dibantu oleh bakteri. Cara ini dilakukan melalui
pendekatan biologi (biological filtration).
Jadi kesimpulannya, untuk mendapat
kualitas air yang baik dan sesuai untuk aquarium tergantung dari beberapa
faktor, yakni :
·
Bahan material yang dapat
menghasilkan zat-zat kimia tertentu
·
Sumber air yang paling sesuai
dengan kualitas air yang diinginkan
·
Keseimbangan antara sirkulasi air,
aerasi, dan filtrasi
· Kejernihan dapat diraih dengan
menghindari kepadatan jumlah biota dalam aquarium dan kelebihan memberi makanan
·
Pengontrolan terhadap produk
kotoran yang dihasilkan melalui filtrasi, alkalisasi, dan difusi.
Kondisi
air
seaworld
Sample air diambil dan diperiksa
setiap 3 jam untuk menjaga kebersihan dan kondisi air yang bersuhu 27°C hingga
30°C. Kadar garam/salinitas dan berbagai jenis air tawar/laut yang mewadahi
adalah 0 - 0,5% (gram per liter), air payau 0,5 – 17 % dan air laut (perairan Indonesia) 17 -
35%. Sirkulasi air dengan bantuan pompa memungkinkan untuk terjadinya
pergantian air kurang lebih 5% sampai 7% dari volume 1,5 perjam. Sumber air
dipompa dari laut dan setelah melalui beberapa tahap filtrasi, air
disirkulasikan untuk kebutuhan tangki. Jumlah dan jenis filtarsi/penyaringan
air laut tergantung dari tingkat kekeruhan dan pencemaran air laut yang
digunakan untuk keperluan tangki.
0 komentar:
Posting Komentar
;