PERKEMBANGAN PUSAT PERBELANJAAN

Pusat Perbelanjaan adalah wadah yang menampung segala bentuk perdagangan baik barang maupun jasa, dan merupakan suatu kelompok pertokoan yang dikelola secara profesional dan membentuk satu kesatuan.
Pada Pusat Perbelanjaan barang-barang yang diperdagangkan bersifat eceran dan berbentuk produk sekunder yaitu mulai dari kebutuhan sehari-hari, kebutuhan berkala, sampai barang-barang mewah atau lux.
Dalam tiga tahun terakhir ini kota-kota besar di Indonesia dibanjiri oleh pusat perbelanjaan modern, pusat belanja ini tidak hanya dibangun di kawasan-kawasan pusat bisnis di tengah kota, tetapi telah merebak ke pemukiman-pemukiman skala kota yang tersebar di sekitarnya.
Menunjuk pada data prolease, konsultan shopping centre, tahun 1995 saja di Jabotabek terdapat penambahan pasok ruang pusat belanja modern sebesar 398.300 m2. Tahun 1996 terdapat penambahan pasok sekitar 350.000 m2, sehingga menjadikan total pasok ruang pusat perbelanjaan menjadi 1.749.480 m2. Pasok tahun 1997 dan 1998 juga diproyeksikan tetap tinggi, seperti ditunjukkan pada tabel. Itu belum termasuk pusat perbelanjaan tradisioanal dan supermarket yang banyak tersebar di kawasan pemukiman.
Hampir semua pusat belanja baru tersebut dibangun dengan konsep mall yang memadukan aspek belanja dengan unsur rekreasi. Mall Metropolitan Bekasi menyediakan sarana bermain anak “Fun Word” Megamal Pluit menyediakan driving range, arena boling dan ice skating seperti yang juga terdapat di Mall Taman Anggrek. Pusat Jajan (Food court) juga merupakan fasilitas yang menjadi ciri mall-mall baru. Fasilitas lainnya adalah bioskop, seperti yang terdapat di Plaza Senayan, Mall Pondok Indah, Plaza Bintaro, Mall Kalibata, Mall Kelapa Gading dan Mall Cinere.
Mudah dipahami pengembangan mall belakang ini, agaknya merupakan koreksi atas konsep departemen store dan plaza yang dimulai oleh Sarinah pada akhir tahun 1960-an. Beda plaza dan mall antara lain terletak pada koridornya. Yaitu plaza memiliki lebih dari satu koridor sedangkan mall memiliki koridor tunggal sehingga menjadikan semua toko punya peluang yang sama untuk dikunjungi oleh para konsumen.
Barang lengkap dengan merek-merek terkenal yang bervariasi, tampaknya juga menjadi faktor penting. Maka pusat-pusat perbelanjaan baru yang dikembangkan dengan konsep mall itu, sebagaian menggandeng perusahaan eceran asing dengan merek terkenal sebagai penyewa utama (anchor tenat). Misalanya, Walmart, Seibu, JC Penney, Mark & Spencer, serta MCDonald’s. Untuk menarik mereka, pengelolah mall tidak segan memberikan diskon tinggi. Pengusaha asing sebetulnya masih dilarang untuk masuk ke bisnis eceran di Indonesia. Namun ketentuan itu disiasati oleh para pengelolah mall dengan cara franchise (waralaba).
Maraknya kehadiran ritel asing agaknya merupakan response terhadap pola belanja kelas menengah yang gemar memburu merek-merek kondang (branded), hingga ke luar negeri. Dalam konteks inilah, kehadiran ritel asing juga menjadi pendorong globalisasi gaya hidup warga kota besar melalui kemudahan mengkomsumsi produk-produk mancanegara.

Ditulis Oleh : ANDITRIPLEA

SOBAT, ANDITRIPLEA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI;

2 komentar:

Miliana mengatakan...

nice banget infonya kak makasih


streaming mnc tv

Anonim mengatakan...

How do sports toto - Sporting 100
Betting on soccer in the USA is one of the most exciting ways to bet. You can place bets in an online betting exchange, where 토토사이트 you can place bets from the

Posting Komentar

;

TEMAN-TEMAN PENGUNJUNG BLOG INI, DI "LIKE" YA..

Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes