PRIVASI

Privasi (Privacy)
Privasi adalah keinginan atau kecenderungan pada diri seseorang untuk tidak diganggu kesendiriannya. Dalam ilmu psikoanalis, privasi berarti dorongan untuk melindungi ego seseorang dari gangguan yang tidak dikehendakinya.
Beberapa definisi tentang privasi mempunyai kesamaan yang menekankan pada kemampuan seseorang atau kelompok dalam mengontrol interaksi panca inderanya dengan pihak lain.
Privasi merupakan tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki oleh seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin menghindar dengan berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain, dengan cara mendekati atau menjauhinya. Lang (1987) berpendapat bahwa tingkat dari privasi tergantung dari pola-pola perilaku dalam konteks budaya dan dalam kepribadian dan aspirasi dari keterlibatan individu.
Rapoport (dalam Soesilo, 1988) medefinisikan privasi sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan. Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak-pihak lain dalam rangka menyepi saja.
Dapat diartikan inti dari privasi adalah adanya manajemen informasi dan manajemen interaksi sosial sehingga akses pada dirinya sendiri dapat diartikan informasi mengenai dirinya sendiri ataupun berarti interaksi sosial dengan dirinya. Biasanya kita berpendapat bahwa setiap individu akan mencari privasi, tetapi Westin (1967) mengatakan bahwa kadang-kadang kita juga ingin berada dalam kesendirian bersama seseorang atau beberapa orang yang kita pilih.
Karena pengertiannya yang kompleks, mengukur privasi pun harus dilakukan dengan hati-hati. Privasi termanifestasikan dalam prilaku, tata nilai, kepercayaan, dan harapan. Pada salah satu studi (Walden, Nelson, Smith, 1981) dikemukakan bahwa preferensi privasi pada penghuni asrama adalah kondisi kehidupan yang ramai dan bukan sunyi.
Terlepas dari preferensi privasi, perilaku, dan tata nilai, setiap orang bisa mempunyai keragaman harapan akan privasi, bisa randah bisa tinggi. Hal ini bergantung pada pola perilaku, konteks cultural, kepribadian seseorang, dan aspirasinya. Para penghuni penjara, misalnya mempunyai privasi yang sangat rendah.
Invasi pada privasi terjadi ketika seseorang secara fisik mengganggunya atau bila seseorang mengumpulkan informasi tentang dirinya. Padahal sesungguhnya ia tidak ingin hal itu diketahui orang lain. Privasi dapat difasilitasi atau sebaliknya dimusnakan oleh rancangan fisik di tempat tinggal, tempat kerja, sekolah, tempat-tempat umum atau bangunan pemerintahan. Privasi sangat terkait dengan ruang personal teritorialitas dan kesesakan, bahkan terkait dengan bagaimana kita berbicara, pada perilaku nonverbal dan juga pada proses pengembangan diri. Privasi melibatkan proses psikologi lainnya, seperti emosi, identitas dirim dan kemampuan orang melakukan control.

Ditulis Oleh : ANDITRIPLEA

SOBAT, ANDITRIPLEA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI;

0 komentar:

Posting Komentar

;

TEMAN-TEMAN PENGUNJUNG BLOG INI, DI "LIKE" YA..

Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes