LATAR BELAKANG PUSAT KOMPUTER DI MAKASSAR

LATAR BELAKANG
Ritel, yang merupakan bentuk terkecil dalam fasilitas perbelanjaan, adalah industri yang dinamis, dimana terdapat dinamika hubungan antara barang dan manusia. Agar barang dapat dimanfaatkan oleh manusia, maka diperlukan tempat,  usaha, jasa, atau industri yang mempertemukan barang tersebut ke pengguna, yang dikenal dengan istilah ritel. Ritel dalam pengertian secara umum adalah mulai dari pengasong dan kedai di tepi jalan, warung di kampung, toko, hingga pasar modern. Barang yang diolah melalui ketatnya rentetan proses produksi dan melewati panjangnya jalur distribusi akan menjadi sia-sia, apabila barang tersebut tidak dibeli oleh masyarakat melalui mekanisme pasar.

Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritillier, yang artinya memotong atau memecah sesuatu. Ritel dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir. Ritel mempunyai 6 ciri utama, yaitu:
1.    Mengandalkan keadaan fisik ritel sebagai alat dagang.
2.    Menempatkan bisnis terbuka kepada pembeli umum.
3.    Melakukan kontak langsung dengan konsumen pengunjung ritel.
4.    Memberlakukan satu harga untuk satu jenis produk.
5.    Menjual dengan harga satuan lebih tinggi dibanding harga produsen.
6.    Menjual dalam jumlah kecil, tetapi dalam frekuensi yang tinggi.
Bisnis ritel mengalami perkembangan cukup pesat, yang ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel modern maupun munculnya bisnis ritel modern yang baru. Pengelolaan ritel modern membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai agar dapat mendukung pengelolaan sistem persediaan yang lebih efisien, memudahkan pelayanan, dan pemprosesan sehingga dapat memuaskan konsumen.
Pusat perbelanjaaan yang ada di kota Makassar saat ini rata – rata masih menggunakan konsep lama, yaitu konsep one-stop-shopping. Kini para pengembang terutama di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, sudah mulai menangkap keinginan para konsumen dengan mengembangkan trend pusat perbelanjaaan yang memfokuskan pada penjualan barang – barang tertentu serta menghadirkan tema – tema tersendiri yang disertai dengan pelayanan jasa hiburan dan rekreasi, seperti pusat perbelanjaan khusus otomotif, elektronik, komputer dan lain-lain.
Di kota – kota besar, toko-toko komputer pada umumnya menyatu dalam sebuah pusat perbelanjaan. Bila situasinya seperti itu, kita bisa memilih toko yang terpercaya dengan membanding-bandingkan langsung bagaimana cara mereka melayani calon pembeli, bagaimana mereka memajang barang yang dijual, seberapa lengkap barang yang dijual, dan bagaimana mereka melayani pertanyaan – pertanyaan kita. (Sumber : Tabloid PC Plus Edisi Februari  2007).  Berdasakan sumber ini, maka semakin jelas bahwa kunci kesuksesan dari bisnis ritel terletak pada keadaan fisik ritel dan kualitas pelayanannya.
Pada umumnya, para pengusaha dagang komputer di Makassar mencari tempat di pusat aktifitas atau pusat pelayanan yang merupakan konsentrasi penduduk. Kebanyakan dari ritel ini berupa sarana fisik yang memadai, misalnya bagian dari tempat tinggal, ruko, atau bahkan ruang – ruang yang dibuat khusus dengan ukuran yang relatif kecil dan dari bahan yang sederhana. Kondisi seperti ini jelas sangat menghambat sirkulasi, baik sirkulasi barang, pengunjung, ataupun sirkulasi di luar bangunan. Di samping itu, penampilan fisik bangunan juga tidak mendukung fungsinya sebagai fasilitas penjualan komputer, sehingga tidak bisa dibedakan dengan bangunan lainnya.
Fasilitas penjualan komputer di Makassar yang berada dalam satu wadah, seperti yang ada di MTC Karebosi dan Computer City, umumnya berupa  ritel yang terdiri dari banyak pengusaha. Perangkat – perangkat komputer tidak dijual berdasarkan jenis perangkat yang ada, sehingga pembeli biasanya mengalami kesulitan dalam mencari perangkat yang mereka inginkan. Tidak adanya fasilitas uji coba mengakibatkan konsumen rata – rata hanya membeli perangkat berdasarkan merk tanpa mengetahui kelebihan dan kekurangan perangkat yang dibelinya.
Dari segi promosi, perangkat komputer kurang mampu bersaing dengan produk sejenis seperti handphone, PDA, ataupun dengan perangkat elektronik seperti TV,  tape recorder, DVD player. Selain di  internet, info tentang perangkat komputer hanya bisa ditemukan di majalah atau tabloid khusus komputer.
Berasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan sebuah fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan dagang komputer dan ajang mencari info tentang perkembangannya serta sarana pendukungnya. Dengan adanya Pusat Komputer di Makassar yang memiliki pengelolaan yang teratur, efektif dan efisien dengan fasilitas penunjang yang lengkap diharapkan dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan perangkat komputer yang sesuai baik dari harga, kualitas dan kuantitasnya.
Pusat Komputer di Makassar harus sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta dapat menampung segala kegiatan yang akan berlangsung di dalamnya dengan tetap mempertimbangkan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku, sehingga perencanaan dan perancangan dapat memberi hasil yang optimal sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat. 

Ditulis Oleh : ANDITRIPLEA

SOBAT, ANDITRIPLEA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI;

0 komentar:

Posting Komentar

;

TEMAN-TEMAN PENGUNJUNG BLOG INI, DI "LIKE" YA..

Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes