TINJAUAN TEORI ARSITEKTUR

Tinjauan Teori Arsitektur

Untuk mencapai penyelesaian masalah dalam mendesain pusat desain Makassar perlu dilakukan pendekatan-pendekatan teori dan konsep, sehingga dapat dihasilkan rancangan yang sesuai dengan tujuan, sasaran maupun prinsip-prinsip arsitekturnya.

Hendraningsih et al (1980 : 10) mengatakan bahwa:
Dalam bidang arsitektur, fungsi dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan manusia dan menjadi pertimbangan utama bagi suatu perancangan bentuk. Dan batasan fungsi secara umum dalam arsitektur adalah pemenuhan terhadap aktifitas manusia, tercakup didalamnya kondisi alami. Sedangkan bangunan yang fungsionil adalah bangunan yang dalam pemakaiannya memenuhi kebutuhan secara tepat dan tidak mempunyai unsur-unsur yang tidak berguna.
Bila ditinjau secara fisik, bentuk-bentuk arsitektur mempunyai unsur-unsur : skala, proporsi, irama, tekstur, dan warna. Kombinasi atau perpaduan dari semua unsur ini akan menghasilkan ekspresi dari bangunan tersebut. Ini menghasilkan suatu ungkapan maksud dan tujuan bangunan secara menyeluruh.
Seperti menurut John Ruskin dalam Snyder (1989 : 53), bahwa:
Kita menghendaki dari setiap bangunan, (1) Bahwa bangunan harus berfungsi dengan baik, dan melakukan hal-hal yang diharapkan dilakukannya dengan cara yang sebaik-baiknya. (2) Bahwa bangunan harus berbicara baik, dan mengatakan hal-hal yang diharapkan diucapkan dengan kata-kata yang paling baik. (3) Bahwa penampilannya harus baik, dan menyenangkan kita dengan kehadirannya, apapun yang harus duilakukannya atau dikatakannya.
Dalam perencanaan dan perancangan pusat desain Makassar, ruang-ruang dalamnya harus fungsional yang mencerminkan sebagai pusat pertukaran ide, informasi, promosi, dan pameran karya arsitektur, yang antara lain ditunjukkan dengan adanya ruang-ruang pamer, ruang desain dan ruang-ruang penunjang lainnya. Dan kesan modern dapat ditampilkan melalui kombinasi atau perpaduan unsur-unsur dan ornamen-ornamen yang berkesan maupun bersuasana modern.
Menurut Amiruddin ME dalam Hendraningsih et al (1980 : 8)   bahwa:
Bentuk dalam arsitektur adalah suatu unsur yang tertuju  langsung pada mata, dan bendanya merupakan suatu unsur yang tertuju pada jiwa dan akal budi manusia.
Menurut Louis Sullivan dalam Mangunwijaya (1992 : 227), bahwa : "Bentuk mengikuti fungsi".

Bentuk ruang dalam yang ada pada pusat desain Makassar juga harus disesuaikan dengan fungsi masing-masing ruang. Sehingga bentuk tidak dapat dipisahkan dengan fungsi. Sebuah bangunan seringkali, dengan tidak dapat dihindarkan, terdiri dari bermacam-macam ruang. Masing-masing ruang mempunyai fungsi yang berbeda. Pada pusat desain arsitektur Makassar, fungsi ruang dapat dibagi kedalam empat kelompok besar, yaitu : ruang publik, ruang individu (private), ruang sirkulasi, dan ruang servis.

Ditulis Oleh : ANDITRIPLEA

SOBAT, ANDITRIPLEA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI;

1 komentar:

Unknown mengatakan...

terimakasih banyak kak sangat membantu. kak kalau boleh tau bukunya judulnya apa ya. ditulis oleh siapa? terimakasih

Posting Komentar

;

TEMAN-TEMAN PENGUNJUNG BLOG INI, DI "LIKE" YA..

Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes