Perwujudan Fisik
Fasilitas perawatan kesehatan gigi adalah tempat yang diperuntukan bagi masyarakat umum yang ingin memperoleh perawatan dan pengobatan kesehatan gigi dan mulut. Hal ini membentuk satu elemen yang menguatkan elemen-elemen pembentuk sebagai sarana penunjang.
Fasilitas perawatan kesehatan gigi sebagai fungsi pelayanan medik memiliki sifat yang terbuka bagi siapa saja yang datang untuk mendapatkan perawatan kesehatan gigi dan mulut.
Dengan demikian kesan yang diinginkan adalah kesan yang terbuka, nyaman, higienis, dan bermutu. Adapun keterkaitan antara kesan yang diinginkan dalam kaitannya dengan aspek-aspek arsitektur adalah:
1. Ruang luar/Iokasi
Lokasinya tepat atau dekat dengan jalan raya utama, dilalui oleh jalur kendaraan umum, sehingga mudah dalam pencapaian dari segala arah. Penataan ruang luar berkesan teduh dan asri. Tetapi tidak rimbun dan bersih sesuai dengan citra sebagai bangunan pelayanan kesehatan.
2. Pola ruang makro
Pola ruang makro haruslah memberikan kesan yang teratur dan nyaman sehingga selain terlihat jelas pembagian antara ruangan fasilitas perawatan kesehatan gigi, dan fasilitas penunjang lainnya, juga menimbulkan perasaan betah dan menyenangkan bagi pasien yang berkunjung.
3. Sirkuasi
a Pada ruang luar sedapat mungkin memberikan kesan dinamis sehingga pencapian ke dalam bangunan mudah.
b Adanya sirkuIasi yang menghubungkan antara ruang pelayanan medis dan ruang pelayanan nonmedis.
4. Skala
Skala menunjukkan perbandingan antara elemen bangunan atau ruang dengan suatu elemen tertentu yang ukurannya sesuai dengan pengguna fasilitas perawatan kesehatan gigi, agar dapat melakukan aktifitas dengan nyaman dan benar. Elemen-elemen tertentu yang tidak sesuai bagi tenaga medis maupun pasien dapat mengganggu proses perawatan kesehatan gigi dan mulut. Ruangan-ruangan yang terbentuk disesuaikan dengan skala manusia normal.
5. Bentuk bangunan
Bentuk bangunan yang ingin ditampakkan adalah semi-formal, tetapi dinamis, santai, dan modern. Penggunaan unsur kotak menjadi pilihan utama untuk bentuk bangunan. Bentuk bangunan dan prasarana yang ada didalamnya juga harus disesuaikan sehingga nampak fungsional dan realistis sesuai dengan kesan yang ingin ditampakkan
6. Tata letak
Perletakan elemen-elemen dalam ruang dan di luar ruang sedapat mungkin tidak mengganggu jalur sirkulasi yang ada di dalam maupun di luar ruangan sehingga ruangan tampak luas, lapang, bersih dan nyaman. Apabila elemen-elemen penunjang bangunan letaknya tidak teratur ataupun terlalu banyak maka kesan sempit akan sangat mempengaruhi rasa nyaman pengguna bangunan.
7. Warna
Umumnya rumah sakit menggunakan warna putih untuk bangunannya untuk memberikan kesan bersih. Kesan yang ingin ditampakkan dari bangunan adalah kesan yang nyaman, tenang, higienis, dan teratur. Dimana warna-warna terang berkesan terlalu aktraktif, sedangkan warna-warna pastel akan memberikan kesan yang ingin ditampakkan oleh bangunan fasilitas perawatan kesehatan gigi.
8. Tekstur
Tekstur adalah kasar atau Iicinnya suatu permukaan, tekstur bukan saja terdapat pada permukaan yang kasar tetapi terdapat pula pada permukaan yang licin. Dalam hal ini menggabungkan antara tekstur yang licin dan tekstur kasar untuk bagian luar bangunan yang bertujuan untuk memberikan aksen tersendiri.
0 komentar:
Posting Komentar
;