STANDAR PERENCANAAN APARTEMEN

     Standar Perencanaan Apartemen 
Perencanaan harus memperhatikan kehidupan individual dan kolektif, yang merupakan macam-macam aktivitas baik yang bersifat rutin maupun yang insidentil.  Apartemen membutuhkan ruang-ruang dengan skala yang manusiawi kenyamanan dan keamanan.
1.   Keamanan
Merupakan suatu keadaan yang bebas dari rasa takut dan bebas dari bahaya yang akan menyebabkan kecelakaan atau penyakit.
Keamanan tinggal pada bangunan bertingkat tinggi dimana banayak kegiatan bagi berbagi perilaku adan terletak jauh diatas tanah, perlu sebagai kelancaran kegiatan sehari-hari maupun pada asaat terjadinya bencana.
 
Pengamanan sehari-hari dapat terlihat dari susunan bangunan majemuk yang terdiri dari ruang-ruang pembagi lalu lintas (daerah umum). Sedangkan daerah pribadi menuntut keterpisahan yang satu dengan yang lainya.
·      Bagaimana hak pribadi agar orang lain (bukan kelompoknya) tidak mendapat kemungkinan pencapaian untuk menjamah benda atau yang dianggap benda milik pribadi.
·      Pengamanan kelancaran kegiatan agar orang bukan kelompoknya, tidak atau tanpa sengaja, terpaksa atau seenaknaya memasuki/melewati daerah pribadi.
Maka perlu pengaturan agar daerah pribadi tersebut hanya dicapai melalui titik pengawasan (yang merupakan perbatasan antara masing-masing daerah pribadi dengan daerah umum/pembagi lalu lintas).  Perencanaan fasilitas keamanan harus dimulai dari atau selama perencanaan proyek.  Setelah itu               baru pengoprasiannya oleh manusia sebagai pengelola.
a.    Pintu Masuk / Enterance
Pembatasan pintu masuk manusia (enterance) bertujuan agar setiap manusia yang masuk dan keluar dikontrol oleh petugas keamanan, perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan enterance, seperti :
Ø  Mencegah siapa yang tidak boleh memasuki daearah privacy penghuni
Ø  Kontrol terhadap pencuri
Ø  Fleksibilitas dari pintu masuk/enterance
b.    Faktor keamanan lain
Dalam perencanaan keamanan bangunan, perlu pertimbanmgan-pertimbangan sebagai berikut :
Ø  Komunikasi pos-pos keamanan dengan keamanan pusat.
Ø  Pengawasan penerimaan barang
Ø  Pemakaian sarana fasilitas proyek
Ø  Perbaikan kerusakan utilitas bangunan
Ø  Bahaya Kebakaran
Ø  Keruntuhan akibat gempa
Karena sumber bangunan adalah dari bangunan itu sendiri, maka tujuan pengamanan adalah mengeluarkan pemakai dari bangunan atau bagian bangunan.  Daya kecelakaan masing-masing bencana berbeda, maka pertimbangan pengamanannya berbeda pula.
1.   Privacy
Suatu kondisi kehidupan yang memberikan kebebasan bagi seseorang tanpa terganggu atau tanpa campur tangan pihak lain, baik berupa pandangan maupun suara.
Gangguan terhadap privacy dapat berasal dari luar bangunan dan dapat membentuk pandangan visual yang langsung, suara kebisingan, polusi getaran.
2.   Kenyamanan
Segala sesuatu yang memperlihatkan dirinya sesuai dengan harmonis dengan penggunaan suatu ruang, baik dengan ruang itu sendiri maupun dengan berbagai bentuk, tekstur, warna simbol maupun tanda, suara, bunyi atau apapun juga.
a.    Lokasi.
Untuk pemilihan lokasi Apartemen, tidak ada standar. Biasanya pemilihan lokasi apartemen menjadi latar belakang didirikannya bangunan tersebut.  Pemilihan lokasi apartemen menjadi latar belakang didirikannya bangunan tersebut. Pemilihan lokasi apartemen tergantung konsep dasar proyek tersebut dan peruntukannya. Bagi kalangan bisnis dan expatirat, maka sebaiknya berada didaerah CBD yang biasanya berada di pusat kota dan merupakan kawasan bisnis dan perkantoran.  Lain halnya jika apartemen tersebut dibangun dengan konsep hunian keluarga, maka sebaiknya dipilih lokasi di daerah hunian elite kelas menengah ke  atas sesuai peruntukkan apartemen untuk kalangan menengah ke atas.
b.    Tapak/site
Penempatan bangunan pada tapak atau ikatannya terhadap bangunan lain sanagat penting.  Apabila diletakkan dengana baik, maka bangunan akan mencapai keserasian dengan topografinya.  Orientasinya terhadap matahari, angin dan pemandangan merupakan pertimbangan mendasar.  Pemanfaatan angin sejuk ketika musim panas dapat mengurangi atau meniadakan kebutuhan penyejukan hawa buatan.  Bahan-bahan tanaman maupun pepohonan maupun perdu adalah bagian yang terpadu dari suatu perancangan tapak.  Kegunaannya tidak hanya sekedar elemen fungsional, tetapi juga sebagi penyangga,  peneyekat dan terpisah.
1).  Pemilihan Tapak
Hal-hal berikut ini harus dipertimbangkan ketika menganalisa tapak untuk apartemen :
Ø  Pemasaran
   Permintaan pasar
   Jumlah penduduk yang ada dan potensi penduduknya.
   Jenis penghuni yang tinggal di aprtemen
Ø  Keterangan yang berkaiatan dengan daerah sekitarnya
   Pola perletakan jalan yang ada dan kemungkinan dampaknya terhadap tapak.
   Rencana perubahan jalan
   Pergerakan dari tapak ke semua arah
   Pezonaan dan rencana perubahan
   Jenis bangunan
   Parkir
   Open Space
Ø  Transportasi yang tersedia
Ø  Penzonaan tapak
Ø  Badan Perencanaan
Ø  Kendala akte
Ø  Fasilitas lingkungan
Ø  Pelayanan Kota
Ø  Ukuran dan bentuk
Ø  Topografi
Ø  Kondisi bawah permukaan
Ø  Utilitas
c.   Tata Letak
Untuk orientasi perletakan bangunan apartemen tidak berbeda dengan bangunan lain berorientasi perletakan bangunan dipengaruhi oleh site itu sendiri, orientasi matahari dan angin.  View yang baik dari mapun ke tapak dan sirkulasi kendaraan zooning untuk area publik, semi publik dan privat serta service harus diperhitungkan berdasarkan sumber kebisingan. Perletakan main dan side entrance juga diperhitungkan keluar – masuk ke site/tapak, utamanya bagi apartemen yang berada pada kawasan CBD.
Perancangan suatu Apartemen sering berorientasi pada faktor keuntungan semata tanpa memperhatikan kualitas bangunan dan lain-lain yang bersifat manusiawi sepeti penyediaan fasilitas sosil, rekreasi, kesehatan dan sebagainya. Oleh sebab itu beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain :
1).  Perancangan seefektif mungkin dari arsitek dalam tapak bangunan maupun ruang-ruang agar tercapai kenikmatan dan kenyamanan yang semaksimal mungkin tanpa mengurangi nilai- nilai arsitekturnya .
2).  Penggunaan tanah relatif terbatas, semaksimal mungkin tanpa melanggar peraturan tat kota setempat dan tanpa mengabaikan keserasian dan keharmonisan dengan lingkungan
3).  Penggunaan bahan bangunan yang memenuhi kriteria    fungsional mudah perawatannya, mudah didapat dan sedapat mungkin memberi kesan bergengsi .
4).  Ketajaman dalam sistem penyenggaraan bangunan agar tercapai segi efesien dan juga sebagai indikator penentuan harga sewa .
5).  Faktor teknologi pembanguanan serta waktu yang digunakan untuk mempercepat pembangunan menjadi pertimbangan pula.
d.   Efisiensi Apartemen
Pada pengefisiensian apartemen, bukan hanya masalah yang sulit karena satu ruang untuk melayani kamar duduk, kamar makan dan kamar tidur.  Maka sulit untuk menentukan batas yang jelas.  Namun terus diusahakan untuk membatasi arae ini.
Sesuai aturan ruang tidak boleh ditambah untuk mencapai luas total yang sudah ditetapkan yaitu 80% - 85%  dari total ukuran, sedangkan sisanya yaitu 15% - 20% untuk sirkulasi (ruang masuk. Koridor ruang tidur), dinding dan shaft-shaftnya.  Apartemen efisien tentu saja memiliki ruang sirkulasi yang lebih sedikit/kurang

Ditulis Oleh : ANDITRIPLEA

SOBAT, ANDITRIPLEA MENGUCAPKAN TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI BLOG INI;

0 komentar:

Posting Komentar

;

TEMAN-TEMAN PENGUNJUNG BLOG INI, DI "LIKE" YA..

Artikel Terbaru Via Email
Dapatkan kiriman artikel terbaru dari blog ini langsung ke email Anda.!!!

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes